Tren Surplus Neraca Perdagangan Jatim Terus Berlanjut
By Admin
nusakini.com - Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Satriyo Wibowo kemarin (15/6/2016 ) menyampaikan, tren surplus pada neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) terus berlanjut. Mei lalu, neraca dagang tercatat surplus Rp 227,48 juta. Pada saat yang sama, nilai ekspor Jatim meningkat 4,1 persen menjadi USD 1,73 miliar.
Jika dilihat secara kumulatif, nilai ekspor Jatim pada periode Januari–Mei tahun ini naik 6,5 persen menjadi USD 8,38 miliar. ’’Ekspor masih didominasi barang nonmigas,’’ kata Satriyo.
Namun BPS mencatat ekspor nonmigas mendominasi nilai ekspor nonmigas pada akhir Mei justru turun 3,75 persen jika dibandingkan dengan April 2016. Nilai ekspor nonmigas pada Mei lalu hanya USD 84,99 juta.
Komoditas ekspor nonmigas didominasi perhiasan dan permata senilai USD 526,48 juta. Kayu dan barang dari kayu juga masih menjadi produk unggulan Jatim dengan nilai ekspor USD 93,18 juta. Selain itu, komoditas ikan dan udang menambah nilai ekspor USD 90,31 juta.
Bahan baku industri masih mendominasi komoditas impor Jatim. Dari total nilai impor USD 1,5 miliar, impor berupa bahan baku mencapai 79,55 persen. Tingginya impor bahan baku dan mesin menandakan aktivitas industri masih aktif.
Impor nonmigas Jatim didominasi mesin dan peralatan mekanik senilai USD 151,44 juta.
Selain itu, impor plastik dan barang dari plastik masih tinggi, yakni USD 92,37 juta. Satriyo membeberkan, impor bahan lain untuk keperluan dunia usaha seperti besi dan baja serta bungkil industri makanan dan pupuk sejauh ini cukup tinggi.
’’Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan Thailand masih menjadi negara mitra impor terbesar kita dengan kontribusi 43,48 persen,’’ tambahnya.(if/mk)